Halaman

Selasa, 25 Oktober 2011

Struktur Sosial

Para ahli sosiologi memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda-beda
berkaitan dengan konsep struktur sosial, antara lain:
1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
(Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan
antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial),
lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok
sosial, serta lapisan-lapisan sosial.


2. Firth (Dalam Basrowri, 67 ; 2005)
Struktur sosial dianggap sama dengan
organisasi sosial yang mengacu pada hubunganhubungan
sosial yang lebih fundamental yang
memberikan bentuk dasar pada masyarakat,
yanga memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang
mungkin dilakukan secara organisatoris.
3. Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69 ; 2005)
Struktur sosial adalah suatu tatanan sosial
dalam kehidupan masyarakat yang merupakan
jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
4. Soerjono Soekanto (59 ; 2005)
Struktur sosial merupakan jaringan dari unsurunsur
sosial pokok, yang meliputi:
a. kelompok sosial,
b. kebudayaan,
c. lembaga sosial,
d. strati�� kasi sosial,
e. kekuasaan dan wewenang.
5. D. Hendropuspito (89 ; 1999)
Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan
organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya
organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan
masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli sosiologi di atas, dapat
disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan bangunan/jaringan sosial
yang mencakup hubungan sosial antara individu secara teratur pada waktu
tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.
Para ahli sosiologi telah mengklasifikasikan struktur sosial dalam
beberapa jenis, yaitu:
1. Struktur Kaku dan Struktur Luwes
Struktur kaku (rigid) adalah struktur yang tidak dapat diubah. Misalnya
peristiwa yang dialami RD (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam
Kabinet Indonesia Bersatu). Ketika ditahan karena terkait dengan kasus hukum
dalam dana nonbudgeter DKP, ia masih diminta oleh para mahasiswanya
memberikan kuliah, karena belum ada orang yang bisa menggantikan
posisinya sebagai pengajar (dosen). Struktur luwes (elastic) adalah kebalikan
dari struktur kaku, di mana perubahan-perubahan dalam pola susunannya
dibiarkan terjadi. Misalnya dalam sebuah rapat terbuka, penambahan jumlah
peserta rapat dibiarkan saja, karena dirasa semakin banyak orang, akan
semakin banyak pula ide-ide yang tercipta.
2. Struktur Formal dan Struktur Informal
Struktur formal adalah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang
dengan ketetapan hukum. Misalnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan,
dan sebagainya.
Struktur informal adalah struktur yang nyata ada dan berfungsi, tetapi
tidak diakui oleh pihak yang berwenang. Misalnya adat-istiadat, penggunaan
pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen
Struktur homogen adalah struktur sosial di mana unsur-unsur di
dalamnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Misalnya
dalam kesebelasan sepak bola. Dalam struktur itu, setiap anggota diberi
kesempatan yang sama, dan oleh karenanya juga mempunyai pengaruh yang
sama untuk memenangkan pertandingan bagi kesebelasannya. Nama baik
dan kesuksesan kesebelasan itu bukan monopoli orang (pemain) tertentu,
tetapi milik bersama.
Struktur heterogen adalah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya
tidak mempunyai kedudukan yang sama dalam memberi pengaruh ke dalam
dan ke luar. Misalnya dalam organisasi kenegaraan, ekonomi, pendidikan,
dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang mempunyai pengaruh
paling besar sampai paling kecil.
4. Struktur Mekanis dan Struktur Statistik
Struktur mekanis adalah struktur yang
menuntut posisi yang tetap sama dari anggotaanggotanya
agar dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Misalnya struktur keluarga, di mana
kedudukan tiap-tiap anggota keluarga merupakan
suatu mekanisme yang tidak dapat ditukar/
digantikan tanpa membawa kerugian. Misalnya
pada saat ayah sakit dan dirawat di rumah sakit,
sedangkan anak-anaknya masih kecil, maka
kehidupan keluarga akan terganggu, karena tidak
ada yang menggantikan posisinya.
Struktur statistik adalah struktur yang dapat
berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah
anggota tertentu dipenuhi. Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak
menimbulkan gangguan yang berarti bagi seluruh struktur. Misalnya
penambahan jumlah anggota polisi, karena menyesuaikan jumlah
pertambahan penduduk.
5. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
Struktur kewibawaan adalah struktur atas dasar kewibawaan yang dibuat
oleh anggota-anggota dengan berpegang pada prinsip yang mereka setujui
bersama. Seluruh wewenang diserahkan kepada unsur pimpinan. Misalnya
struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota masyarakat
dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa mendapat kesempatan
mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
Struktur kerja sama adalah struktur yang didasarkan atas musyawarah.
Tiap-tiap anggota diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa dan bagaimana usaha
bersama itu akan dilaksanakan.
6. Struktur Atas dan Bawah
Struktur atas adalah struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang
memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya,
misalnya kaum bangsawan, pejabat, penguasaha, dan tokoh adat.
Struktur bawah adalah tempat bagi golongan masyarakat bawah, seperti
buruh, petani, gelandangan, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar