Halaman

Selasa, 25 Oktober 2011

ORGANEL-ORGANEL SEL

Sebagian besar organel sel diselubungi oleh lapisan membran dengan
struktur yang sama dengan lapisan membran sel. Di dalam sel terdapat banyak
struktur kecil yang disebut organel. Masih ingatkah Anda organel-organel
sel yang terdapat pada sel hewan atau sel tumbuhan? Tidak
semua sel memiliki semua organel, bukan? Fungsi dari sel
bergantung pada jumlah dan jenis organel yang dimiliki.


1. Nukleus (Inti Sel)
Inti sel merupakan bagian yang penting dari sel. Inti sel
terdiri atas beberapa bagian, yaitu membran, kromatin, anak
inti (nukleolus), dan cairan inti (nuclear sap) (Gambar 1.6).
Cairan inti merupakan cairan yang di dalamnya terdapat
nukleolus dan kromatin. Kromatin mengandung materi
genetik berupa DNA serta protein. Ketika sel membelah,
kromosom dapat terlihat sebagai bentuk tebal dan
memanjang. Kromosom adalah cetak-biru (blue print) sel.
Kromosom mengatur kapan dan bagaimana sel membelah
diri, menghasilkan protein-protein tertentu, serta
berdiferensiasi.
Nukleus merupakan struktur yang jelas terlihat pada
saat sel belum membelah diri. Nukleus terlibat dalam pembentukan ribosom–
suatu organel sel yang berperan dalam pembentukan protein. Nukleus
mengatur sintesis protein dalam sitoplasma dengan mengirimkan pesan
genetik dalam bentuk ribonucleic acid (RNA). RNA ini disebut messenger RNA
(mRNA). Pembentukan mRNA terjadi di nukleus berdasarkan instruksi yang
diberikan DNA. Setelah itu, mRNA membawa pesan genetik ke sitoplasma
melalui pori membran inti untuk diterjemahkan di ribosom menjadi protein.
Protein ini akan digunakan untuk menggantikan protein yang hilang,
membentuk enzim, atau mengirimkan sinyal pada bagian sel yang lain.
Membran inti memiliki struktur yang sama dengan struktur membran
sel. Di membran inti, terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan
keluar-masuknya benda atau zat tertentu. Dengan kata lain, melalui lubanglubang
tersebut, inti sel ‘berkomunikasi’ dengan bagian-bagian sel serta sel
yang lain.
2. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma, sering disingkat RE merupakan sebuah sistem
membran yang berlipat-lipat. Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran
pada retikulum endoplasma bersatu dengan membran sel dan membran inti.
Retikulum endoplasma ada yang tampak kasar (RE kasar) dan ada pula yang
tampak halus (RE halus). Pada permukaan membran RE kasar terdapat
ribosom yang menempel. Ribosom yang menempel membuat RE terlihat
kasar (Gambar 1.7). RE kasar berperan dalam pembentukan membran dan
protein. Adapun RE halus berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir
racun, dan penyimpanan kalsium yang berguna pada kontraksi sel otot.
3. Ribosom
Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel eukariotik
tersebar organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah ribosom.
Ribosom berperan penting dalam proses pembentukan protein. Pada sel yang
aktif, terdapat ribosom dalam yang banyak. Selain di RE, ribosom banyak
terdapat juga di anak inti (nukleolus). Perhatikan Gambar 1.7.
4. Badan Golgi
Badan Golgi disebut juga aparatus Golgi. Badan Golgi berbentuk seperti
kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa badan Golgi sering
terlihat berdekatan dan membentuk kantung-kantung yang bertumpuk.
Badan Golgi diduga sebagai salah satu bentuk dari sistem membran
pada RE. Badan Golgi kadang terlihat berada berdekatan dengan RE.
Fungsi badan Golgi terutama dalam pengolahan protein yang baru
disintesis. Badan Golgi memotong protein berukuran besar yang dihasilkan
ribosom menjadi protein-protein berukuran kecil seperti hormon dan
neurotransmiter (bahan penerus informasi pada sistem saraf). Badan Golgi
juga berfungsi menambahkan molekul glukosa ketika proses sintesis
glikoprotein. Pada sel-sel kelenjar, jumlah badan Golgi lebih melimpah
dibandingkan sel-sel lain. Hal ini berhubungan dengan pembentukan sekresi
mukus berupa mukopolisakarida yang melibatkan badan Golgi.
5. Mitokondria
Mitokondria adalah organel berbentuk lonjong yang berada di
sitoplasma. Mitokondria memiliki dua lapis membran yang terpisah dengan
membran inti, membran sel, dan RE. Membran bagian dalam membentuk
lipatan-lipatan. Struktur ini disebut krista (Gambar 1.9). Pada krista, terdapat
berbagai enzim yang berperan dalam respirasi aerobik.
Mitokondria berperan dalam proses respirasi aerobik. Banyaknya jumlah
mitokondria dalam sel, bergantung pada seberapa aktif sel-sel tersebut.
Misalnya, pada sel otot, memiliki mitokondria lebih banyak dibandingkan
sel yang pasif. Semakin banyak mitokondria, semakin tinggi frekuensi proses
Organel-organel yang telah diuraikan sebelumnya adalah organelorganel
yang dimiliki oleh sel hewan dan sel tumbuhan. Beberapa organel
berikutnya, hanya ditemukan pada sel hewan atau sel tumbuhan saja.
6. Lisosom
Lisosom adalah organel yang hanya ditemukan pada sel-sel hewan.
Lisosom berbentuk kantung yang dibatasi oleh membran. Di dalam lisosom
terdapat enzim yang berperan dalam dekomposisi atau penguraian sebagian
besar sel. Lisosom digunakan oleh sel untuk mencerna molekul-molekul besar.
Pada makhluk hidup satu sel, seperti Amoeba, vakuola makanan bersama
lisosom bersatu. Kemudian, enzim yang terdapat dalam lisosom mencerna
makanan tersebut. Pada saat sel mati, membran yang menutupi kantung
lisosom akan terdegradasi sehingga enzimnya akan keluar dan menguraikan
bagian-bagian sel. Oleh karena itu, lisosom juga sering disebut sebagai
“kantung bunuh diri” (suicide pack).
7. Sentriol
Sentriol terdapat pada sel hewan dan jamur. Sel-sel
tumbuhan tinggi tidak memiliki sentriol. Sentriol adalah dua
buah organel yang berperan dalam pembelahan sel. Setiap
sentriol terdiri atas sembilan triplet mikrotubulus yang
susunannya membentuk cincin (Gambar 1.10). Mikrotubulus
merupakan serabut berbentuk silindris yang berperan dalam
pembelahan sel, pergerakan kromosom, dan pergerakan organel.
Sentriol mulai terlihat pada tahap profase (salah satu tahap pada
pembelahan sel). Sentriol bergerak ke arah kutub-kutub yang
berlawanan, kemudian dua anak sel akan terbentuk.
8. Plastida
Salah satu organel yang khas pada tumbuhan adalah plastida. Plastida
merupakan organel menyerupai kantung yang dibatasi oleh dua lapis
membran. Plastida terdapat beberapa macam, yaitu kloroplas, kromoplas,
dan leukoplas. Ketiganya dibedakan berdasarkan pigmen yang dikandungnya.
Kloroplas memiliki pigmen-pigmen fotosintesis, di antaranya klorofil
(zat hijau daun) dan karotenoid (zat warna kuning atau oranye). Pigmenpigmen
tersebut berperan penting dalam proses fotosintesis, yaitu sebagai
penangkap gelombang cahaya.
Klorofil beserta enzim-enzim yang berperan dalam reaksi terang (satu
dari dua reaksi pada fotosintesis) berada di dalam struktur membran yang
disebut grana (tunggal: granum). Granum terbentuk dari tilakoid, yang
merupakan kantung-kantung pipih yang bertumpuk. Sementara itu, stroma
adalah matriks cairan di bagian luar sistem membran grana. Pada stroma
terdapat enzim-enzim yang berperan dalam reaksi gelap pada fotosintesis
(Gambar 1.11). Masih ingatkah Anda tentang proses fotosintesis?
Kromoplas merupakan plastida yang mengandung pigmen warna selain
hijau. Biasanya kromoplas berwarna kuning, merah, oranye, atau cokelat.
Sejauh ini, belum ditemukan fungsi yang pasti dari kromoplas, terutama
pada tanaman tinggi. Diperkirakan, kromoplas yang banyak terdapat di
bunga dapat menarik serangga untuk mendatangi bunga dan menyerbukinya.
Sementara itu pada tumbuhan rendah, seperti alga, pigmen pada
kromoplas berfungsi sebagai pigmen fotosintetik.
Leukoplas merupakan plastida yang tidak memiliki zat warna. Berbeda
dengan dua tipe plastida yang lain, leukoplas tidak menyimpan pigmen,
tetapi menyimpan bahan-bahan makanan cadangan. Umumnya, berupa pati
(karbohidrat) atau minyak. Leukoplas banyak terdapat di bagian tumbuhan
yang tidak terkena cahaya, seperti akar dan umbi.
9. Vakuola
Vakuola merupakan organel yang terdapat di tumbuhan.
Vakuola berisi air yang terlarut di dalamnya berbagai
mineral, gula, asam-asam organik dan bahan-bahan lain. Selsel
muda memiliki beberapa vakuola yang berukuran kecil.
Namun, pada sel dewasa satu vakuola yang berukuran besar
terkadang mendominasi sel.
Pada umumnya, sel-sel hewan tidak memiliki vakuola.
Akan tetapi, protozoa dapat membentuk vakuola makanan,
tempat makanan diperoleh dan dicerna. Sisa makanan
ditampung dalam vakuola kontraktil untuk dibuang
(Gambar 1.12).
10. Dinding Sel
Salah satu struktur lagi yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan adalah
dinding sel. Dinding sel berada di bagian luar membran sel. Ketika sel
menyerap air, dinding sel berfungsi mencegah sel menggembung melewati
batas maksimum. Dinding sel biasanya terbuat dari selulosa. Tidak seperti
membran sel, dinding sel memiliki pori yang dapat melewatkan hampir
berbagai jenis zat. Pada beberapa jenis tumbuhan dewasa, selnya membentuk
dinding sekunder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar